MUSEUM TAMAN PRASASTI
Jika mengandalkan bus transjakarta untuk mencapai Museum Taman Prasasti maka turun di Halte Monas lalu ikuti Jalan Museum di samping museum. Pertigaan Abdul Muis menunggu Anda di ujung jalan. Terus saja ke kanan. Di sini Anda akan menjumpai Kali Krukut sejajar jalan. Dua abad silam jenazah dari kota dibawa dengan sampan melalui kali menuju Kebon Jahe Kober, sekarang Museum Taman Prasasti. Selanjutnya lenggok menuju Jalan Tanah Abang I di sebelah kiri. Di ujung jalan MTP terletak. Total jarak yang ditempuh tak sampai setengah kilometer. So, tak jauh-jauhlah.
Tempo Belanda Tanah Abang I namanya Kerkhoflaan. Dulu dari sini terdengar ketika bunyi lonceng perunggu di halaman belakang MTP dibunyikan. Dentang pertama beritakan adanya kematian. Dentang bertalu-talu menandakan kedatangan jenazah dan akan terus dibunyikan hingga jenazah tiba di pintu gerbang tempat pemakaman. Siapa yang pernah melalui Kerkhoflaan dalam tidurnya yang panjang. Tak terganggu keras lonceng yang miriskan kalbu.
Setidaknya ada dua orang yang bersentuhan dengan pelajaran sejarah kita. J.L.A. Brandes, ahli filologi (ahli naskah kuno) penerjemah Kakawin Pararaton dan Nagarakretagama. Kedua, Olivia Mariamne istri pertama Stamford Raffles.
MAKAM J.L.A. BRANDES
Kematian...
Chairil Anwar. Pernah menulis dalam Nisan Bukan kematian benar menusuk kalbu / Keridlaanmu menerima segala tiba / Tak kutahu setinggi itu atas debu / Dan duka maha tuan bertakhta
Apa yang membuat manusia rela saat mati tiba.
...
Kini tak ada lagi jenazah. Kebon Jahe Kober tempat pemakaman sejak 1795 sudah ditutup untuk penguburan pada tahun 1975. Dua tahun kemudian dia diresmikan sebagai Museum Taman Prasasti.
Alamat Jl. Tanah Abang I no.1 Jakarta Pusat
Telp. 021-3854060
Jam Kunjungan Selasa-Minggu 09.00-15.00 Hari besar tutup
Tiket Dewasa Rp 2.000 Mahasiswa Rp 1.000 Anak-anak/Pelajar Rp 600
|