Beranda

Kontak

Kontribusi

 

Tahukah Anda...

Hari Museum Internasional diperingati pada tanggal 18 Mei sejak 1977. Tema Hari Museum Internasional 2014 adalah: Museum collections make connections.

 

Kategori Museum

 

  Arkeologi (7)

 

  Benteng (3)

 

  Biologi (9)

 

  Geologi (4)

 

  Lain-lain (8)

 

  Militer (4)

 

  Negeri/Daerah (19)

 

  Pribadi (7)

 

  Sejarah (14)

 

  Seni (7)

 

  Tokoh (14)

 

  Transportasi (3)

   
Publikasi Terkini
 
Pencarian
 

  
Berlangganan Berita
 

  



Museum M.H.Thamrin, Jakarta

 

Pengantar | Komentar | Galeri Foto


wayang_golek_purwa.jpg

MUSEUM WAYANG, JAKARTA

Sejarah Singkat. Gedung yang artistik di Jalan Pintu Besar Utara No. 27 Jakarta Barat ini dibangun tahun 1912, sebelumnya adalah tanah gereja yang dibangun pada tahun 1640 dengan nama de Oude Holandsche Kerk. Pada tahun 1732 diperbaiki dan namanya diganti menjadi de Nieuw Holandsche Kerk. Bangunan gereja ini pernah hancur total akibat gempa bumi. Genootshap van Kunsten en Wetwnschappen yaitu lembaga yang menangani pengetahuan dan kebudayaan Indonesia membeli bangunan ini. Oleh lembaga itu gedung tersebut diserahkan kepada Stichting Oud Batavia dan pada tanggal 22 Desember 1939 dijadikan museum dengan nama Oude Bataviasche Museum.

Pada tahun 1957 gedung ini diserahkan kepada Lembaga Kebudayaan Indonesia dan pada tanggal 17 September 1962 diberikan kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI yang selanjutnya diserahkan kepada Pemerintah DKI Jakarta pada tanggal 23 Juni 1968 untuk dijadikan Museum Wayang. Museum Wayang diresmikan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Bapak H. Ali Sadikin pada tanggal 13 Agustus 1975 dan sejak 16 September 2003 mendapat perluasan bangunannya hibah dari Bapak H. Probosutejo.

 

wayang_topeng.jpg

KOLEKSI TOPENG SURAKARTA

Para pengunjung di Museum Wayang diajak untuk mengenal berbagai karakter, sikap maupun perilaku lakon dari berbagai daerah melalui tampilan wayang yang mempunyai bobot yang luhur dan tinggi nilainya dalam budaya kita dengan menyaksikan sejumlah koleksi wayang, seperti wayang kulit, wayang golek, patung wayang, topeng wayang, wayang beber, wayang kaca, gamelan, serta lukisan-lukisan wayang.

Museum Wayang menampilkan pula berbagai koleksi wayang dan boneka dari negara-negara sahabat diantaranya Malaysia, Thailand, Surinama, Cina, Vietnam, Perancis, Rusia, Polandia, India, dan Kamboja. Bukan sekedar menjadi obyek rekreasi semata, di museum ini dapat dilakukan studi bagi para pelajar dan akademis, bahkan dapat dijadikan tempat pelatihan, pusat dokumentasi, dan penelitian pewayangan, serta dapat dijadikan media pengetahuan budaya antardaerah dan antarbangsa. Untuk mendukung keberadaannya, di museum ini secara periodik diadakan perubahan tata pamer, pagelaran wayang dan antraksi pembuatan wayang.

Secara periodik museum ini juga mengadakan pagelaran wayang yang dapat dinikmati pada minggu kedua dan ketiga, pada jam 10.00-14.00 WIB.

 

wayang_piagam.jpg

PIAGAM UNESCO

Wayang Indonesia telah diakui oleh UNESCO (United Educational, Scientific and Cultural Organization) pada tanggal 17 November 2003 di Kota Paris, dengan memproklamirkan Wayang Indonesia sebagai 'Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity', dimana wayang Indonesia telah diakui sebagai karya agung budaya dunia. Secara resmi penyerahan Piagam Penghargaan UNESCO dilaksanakan pada tanggal 21 April 2004 di Paris, Perancis.

 

Sumber: Brosur 'Museum Wayang'. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.

 

Alamat:
Museum Wayang
Jl. Pintu Besar Utara No. 27
Jakarta

Telp. 021 - 692 9560

Jam Kunjungan:
Selasa-Minggu 09.00-15.00
Senin dan Hari Besar tutup

Tiket:
Dewasa Rp 2.000
Mahasiswa Rp 1.000
Anak-anak/Pelajar Rp 600

Rombongan (minimal 20 orang): Untuk dewasa, mahasiswa, anak-anak berturut-turut adalah Rp 1.500, Rp 750, Rp 500.

 

 

 
  Copyright © 2009-2020 Museum Indonesia. Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.